Memasuki akhir musim, klub-klub Serie A
menghadapi periode kritis. Minggu lalu di Stadion Olimpico, Torino
menjadi batu sandungan AS Roma, lantaran berhasil memaksakan hasil
imbang. Kali ini, giliran Lazio mempersiapkan perjalanan menuju Kota
Turin untuk menghadapi ujian terberat, Juventus.
Seperti diungkapkan kiper Etrit Berisha, "Laga Ini akan menjadi
pertandingan besar bagi Lazio, seperti yang diamlami semua tim dalam
periode ini. Kami harus bermain di Juventus Stadium, persis seperti yang
telah kami lakukan sepanjang musim ini. Kami pergi ke Turin untuk
mendapatkan tiga poin.”
Anak asuh Stefano Pioli datang ke Turin dengan bekal 8 kemenangan
beruntun. Tim ini menyamai rekor kemenangan pelatih legendaris peraih scudetto Tommmaso Maestrelli, dan pelatih perengkuh gelar Coppa Italia, Delio Rossi.
Jika menang di kandang Juventus nanti, Lazio akan mencatatkan 9
kemenangan beruntun. Raihan ini akan menyamai rekor yang dimiliki
pelatih perengkuh gelar scudetto lainnya, Sven Goran Eriksson.
Sejak I Bianconeri membantai Lazio di pertemuan pertama November
silam, kedua tim telah berhasil mengkoleksi 39 poin dalam 18 pekan yang
penuh kesuksesan. Bahkan klub ibu kota mampu mencetak 8 gol lebih banyak
dari sang calon lawan.
Empat gol yang dilesakkan pada laga kontra Empoli, menambah
pundi-pundi gol Aquile menjadi 58. Raihan ini tak lepas dari
produktifnya para pemain Lazio. Enam penggawa Biancocelesti berhasil
mencetak 7 gol lebih, salah satunya adalah kapten Stafano Mauri.
Jelang laga pesepakbola 35 tahun mengungkapkan, “Kami akan pergi ke
Turin untuk memainkan karakter permainan kami sendiri, tapi ini akan
sulit karena Juventus jarang melakukan kesalahan yang sama dua kali
berturut turut. Meski begitu, tujuan kami tetap sama yakni memegang
kendali permainan.”
Laga ini menjadi penanda Lazio yang memasuki periode berat. Pada
pengujung musim Serie-A, laga besar telah menanti mereka. Samdoria,
Inter Milan, Napoli dan tentunya AS Roma akan menjadi lawan mereka
berikutnya.
0 comments:
Posting Komentar