Demi mengurangi bentrok antarsuporter, Perancis melarang konsumsi bir atau minuman beralkohol pada hari-hari laga Piala Eropa 2016.
Piala Eropa memang dinodai dengan kericuhan antarasuporter. Teranyar, suporter Rusia dan Inggris saling serang usai kedua tim berlaga di Stade Velodrome, Sabtu (11/6/2016).
Beberapa jam sebelum kick-off, dan selama dua hari sebelumnya, pendukung kedua kubu juga terlibat perkelahian di distrik Vieux Port, Marseille.
Guna menghindari kejadian serupa, Perancis melalui Menteri Dalam Negeri, Bernard Cazeneuve, memerintahkan seluruh kota penyelenggara untuk menerapkan larangan konsumsi maupun penjualan minuman mengandung alkohol sebelum dan setelah pertandingan.
"Saya telah meminta semua kota untuk melarang penjualan dan konsumsi minuman beralkohol di daerah sensitif pada hari pertandingan dan sehari sebelumnya," ujar Cazeneuve dilansir Mirror.
"Peristiwa yang berlangsung di Marseille kemarin malam tidak bisa diterima, baik oleh pihak berwenang, masyarakat, dan juga pecinta sepak bola," kata Cazeneuve lagi.
UEFA sudah mengambil tindakan terkait insiden di Marseille. Federasi Sepak Bola Eropa tersebut mengancam akan mendiskualifikasi Inggris dan Rusia jika suporter mereka kembali berbuat onar di stadion.
Badan tertinggi sepak bola Eropa itu sendiri tak punya jurisdiksi terhadap kerusuhan yang terjadi di luar venue pertandingan.
"Komite Eksekutif UEFA mengingatkan kepada Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Persatuan Sepak Bola Rusia (RFU) bahwa UEFA tidak akan segan mengeluarkan sanksi, termasuk mendiskualifikasi kedua tim, jika kejadian yang sama terulang," demikian sebagian isi dari pernyataan UEFA.
Duel Inggris kontra Rusia akhirnya ditutup dengan skor sama kuat 1-1. Gol dalam laga tersebut dicetak oleh Eric Dier dan Vasili Berezutski.
AGEN JUDI BOLA TERPERCAYA
